Sunday, October 24, 2010

Blok Diagram Penerima TV

 

Blok Diagram Penerima TV terdiri dari :

1. Antena

2. Rangkaian Penala (Tuner)

3. Rangkaian Penguat IF VIDEO

4. Rangkaian Detektor Video

5. Rangkaian Penguat Video

6. Rangkaian AGC (Automatic Gain Control)

7. Rangkaian AFT (Automatic Fine Tuning)

8. Rangkaian Sinkronisasi Separator

9. Rangkaian Defleksi Vertikal

10. Rangkaian Defleksi Horisonta

11. Sinkronisasi Warna

12. Automatic Color Control (ACC)

13. Color Killer (Pemati Warna)

14. Demodulasi warna

15. Penguat Krominan

16. Rangkaian Switching Fasa 180 (Pembelah Warna)

17. Rangkaian Output Sinyal Warna (matrix)

18. Detektor 5,5 MHz

19. Penguat IF Suara

20. Detektor FM

21. Penguat Suara

22. High Voltage Regulator

23. Rangkaian Power Supply

Blok diagramnya sbb :

untitled

Download Gambar Blok Diagram Penerima TV

Download e-book Blok Diagram Penerima TV

Transduser

Transduser adalah sebuah alat yang bila digerakan oleh suatu energi di dalam sebuah sistem transmisi, akan menyalurkan energi tersebut dalam bentuk yang sama atau dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi berikutnya”. Transmisi energi ini bisa berupa listrik, mekanik, kimia, optic (radiasi) atau thermal (panas). Berdasarkan output yang dihasilkan, maka transduser dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu transduser output pasif (yang berupa resistansi, kapasitansi dan induktansi), dan transduser aktif memberikan output berupa sinyal elektrik seperti tegangan maupun arus dalam bentuk DC maupun AC). Transduser pasif membutuhkan sumber energi listrik dari luar sedangkan transduser aktif tidak.

Download Tranduser

Inverter Dc ke Ac dengan IC 555

 

Rangkaian dc to ac inverter / DC Inverter berikut ini bermanfaat bagi anda yang membutuhkan sumber listrik AC 220V yang portabel. Rangkaian inverter ini berfungsi mengubah tegangan DC 12V menjadi AC 220V.

Rangkaian inverter dc to ac ini dapat mengeluarkaan tegangan AC 220V/50Hz standar PLN. Trafo yang digunakan pada rangkaian ini adalah trafo adaptor biasa yang sering kita jumpai di toko-toko elektronika. Besarnya trafo ikut menentukan seberapa besar beban yang dapat kita sambungkan pada rangkaian ini.

Download Schematic Inverter Dc ke Ac dengan IC 555

Mic FM Wireless

Mic FM Wireless pada dasarnya adalah sebuah pemancar FM ber-daya rendah. Rangkaian Mic FM Wireless bisa anda gunakan untuk menggantikan wireless mic yang biasanya harganya lumayan mahal. Kalau anda memang penggemar elektronika, maka rangkaian ini layak anda coba, selain harga komponen-nya murah alat ini juga sangat berguna. Berikut ini gambar rangkaian-nya:


micwirelessfm

Lebih Jelas mengenai L1:
Pada rangkaian diatas L1 memiliki 6 lilitan dan mempunyai diameter 5.5mm dan panjang 4.5mm. Berdasarkan rumus untuk Induktor dengan inti udara:


rumusinductor

Dimana:
L1 = inductance in uH
r = radius of coil in inches
l = length of coil in millimetres (mm)
n = number of turns on coil
Sehingga kita dapat menhitung nilai induktansi L1. Diameter = 5.5mm = 0.22 inches, sehingga radius-nya (r) = 1/2 (0.22) = 0.11 inches. Panjang = 4.5mm, jumlah lilitan n= 6 lilit. Sehingga nilai dari L1 ialah:


eqn1

Mengukur Dan Membaca Transistor

Dalam rangkaian elektronika transistor banyak digunakan sebagai penguat , penyearah, pencampur, oscillator, saklar elektronik dll.

* Sebagai penguat transistor digunakan untuk menguatkan tegangan, arus serta daya, baik bagi arus bolak – balik maupun searah.
* Sebagai penyearah, transistor digunakan untuk mengubah tegangan bolak – balik menjadi tegangan searah.
* Sebagai pencampur, transistor digunakan untuk mencampur dua macam tegangan bolak – balik atau lebih yang mempunyai frekuensi berbeda.
* Sebagai oscillator,transistor digunakan untuk membangkitkan getaran – getran listrik.
* Sebagai saklar elektronik, transistor digunakan untuk menyambung putuskan rangkaian elektronika.

Download artikel selengkapnya disini

Saturday, October 23, 2010

e-book Mengukur Komponen Elektronika

Dalam dunia elektronika, penting sekali untuk mengetahui tata cara pengukuran komponen elektronika, silahkan download e-book mengukur Komponen Elektronika

KOMPONEN ELEKTRONIKA

Resistor 

Komponen ini berfungsi sebagai penahan arus listrik. 

Dalam prakteknya resistor dikelompokkan dalam :
* Resistor tetap. Dia mempunyai nilai tahanan tetap (tak bisa diubah) sesuai nilai tahanan yang tercantum.
* Variable resistor. Komponen yang bisa diubah nilai tahanannya secara manual. Biasa kita kenal dengan nama potensiometer.
* NTC (Negative Thermistor Coefisien). Komponen ini berubah nilai resistansinya berbandin terbalik dengan perubahan suhu yang ada padanya. Artinya, pada saat suhunya rendah dia punya resistansi tinggi, sebaliknya saat suhunya naik, nilai tahanannya pun menurun.
* PTC (Positive Thermistor Coefisien). Kebalikan dari NTC, nilai resistansi PTC berbanding lurus dengan suhunya. Pada saat suhunya rendah, resistansinya kecil. Sedang saat suhunya tinggi, nilai resistansinya menjadi besar.
* LDR (Light Detect Resistor). Nilai tahanan komponen ini berubah terpengaruh oleh cahaya yang mengenainya.

Dalam fungsinya menahan arus listrik, resistor mempunyai batas kemapuan. Istilahnya adalah disipasi, diukur dalam satuan watt. Disipasi juga berlaku pada loudspeaker yang akan kita bicarakan pada halaman lain.
O ya, hampir lupa, nilai tahanan dari resistor dinyatakan dalam satuan ohm simbolnya : Ω.

Kondensator. 


Berfungsi sebagai penahan arus dc, tetapi meloloskan aru ac. Sebenarnya dia bertugas menyimpan muatan listrik, untuk kemudian dikeluarkan lagi. (Bingung kan ? Sama dong..) Kapasitas kondensator dalam menyimpan muatan listrik dinyatakan dalam satuan Farad. Yang umum digunakan adalah: piko farad (pf=sepersejuta farad), nano farad (nf=seper seratus ribu farad) dan mikro farad (uf=seper seribu farad).Hampir sama dengan resistor, kapasitas kondensator ada yang tetap, ada juga yang dapat diubah. Biasa disebut varco (variable condensator). 

Sedang jenis kondensator sendiri adalah :
* Kondensator elektrolite, biasa disebut dengan nama elco.
* Kondensator keramik.
* Milar
* Tantalum.

Kondensator dibuat sesuai kebutuhan berkaitan dengan tegangan listrik (voltage). Apabila tidak sesuai (terlalu tinggi) tegangan yang masuk padanya, kondensator akan mengalami kerusakan. Mengenai elko, ada dua jenis berdasarkan polaritasnya. Yaitu jenis bipolar, punya kutub min dan plus dan nonpolar, tidak ada min plusnya. Pemasangan elko bipolar tidak boleh tertukar kakinya.

Power Supply (Catu Daya)

Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current) yang stabil agar dapat bekerja dengan baik. Baterai atau accu adalah sumber catu daya DC yang paling baik. Namun untuk aplikasi yang membutuhkan catu daya lebih besar, sumber dari baterai tidak cukup. Sumber catu daya yang besar adalah sumber bolak-balik AC (alternating current) dari pembangkit tenaga listrik. Untuk itu diperlukan suatu perangkat catu daya yang dapat mengubah arus AC menjadi DC. Pada tulisan kali ini disajikan prinsip rangkaian catu daya (power supply) linier mulai dari rangkaian penyearah yang paling sederhana sampai pada catu daya yang ter-regulasi.

Download Power Supply (Catu Daya)

Rangkaian Audio Power Amplifier 2X20 Watt dengan menggunakan TDA2005

Mau membuat sendiri amplifer 20Watt dengan menggunakan IC TDA 2005 sebagai jantung rangkaian-nya? berikut  Rangkaian Audio Power Amplifier 2X20 Watt dengan menggunakan TDA2005 bisa di lihat pada gambar dibawah ini.
Data Teknis:
Performance of TDA2005M: (for this circuit); At 14.4 V supply voltage: 2 x 20 watts (stereo) into 4 Ohms.
Distortion: Approx. 0.2% at 4 Watts into 4 ohm load.
Frequency Range: Approx. 20 Hz to 22 KHz.
Input Sensitivity: Approx. maximum 150 mV rms. .
Power supply: + 8 to 18 volts, approx. maximum 3.5 Amps per channel.