Monday, November 1, 2010

MINIATURE CIRCUIT BREAKER (MCB)

Alat pengaman arus lebih adalah pemutus sirkit mini yang selanjutnya disebut MCB. MCB ini memproteksi arus lebih yang disebabkan terjadinya beban lebih dan arus lebih karena adanya hubungan pendek. Dengan demikian prinsip dasar bekerjanya MCB yaitu untuk pemutusan hubungan yang disebabkan oleh beban lebih dengan relai arus lebih seketika dengan menggunakan elektromagnet.
clip_image001

Bila bimetal atau elektromagnet bekerja, maka ini akan memutus hubungan kontak yang terletak pada pemadam busur dan membuka saklar. MCB untuk rumah seperti halnya sekring, diutamakan untuk memproteksi dari bahaya hubungan pendek, sehingga pemakaiannya lebih diutamakan untuk mengamankan instalasi atau konduktornya. Sedang MCB pada APP diutamakan sebagai pembawa arus dengan karakteristik CL (current limiter) dan juga sebagai pengaman arus hubung pendek yang bekerja seketika.
Arus nominal yang digunakan pada APP dengan mengenal tegangan 230/400V ialah: 1.2.4.6.10.16.20.25.35 dan 50 A disesuaikan dengan tingkat VA konsumen. Adapun kemampuan mebuka (breaking capacity) bila terjadi hubung singkat 3 KA dan 6 KA (SPLN 108-1993). MCB yang khusus digunakan oleh PLN mempunyai tombol biru. MCB pada saat sekarang paling banyak digunakan untuk instalasi rumah ataupun instalasi industri maupun instalasi gedung bertingkat.

CARA MEMBACA METER LISTRIK PLN

Pada dasarnya, besarnya energi yang telah dipakai oleh pelanggan ditunjukkan menggunakan angka-angka yang tertera pada alat ukur.

Jumlah pemakaian kWh dihitung berdasarkan selisih antara angka stand meter bulan ini (akhir) dikurangi dengan stand meter bulan lalu (awal).

Faktor Meter = Rasio CT x Rasio PT x Faktor Register

CT :Current Transformer atau Trafo Arus. Alat untuk menurunkan arus listrik untuk keperluan pengukuran energi listrik atau untuk peralatan pengaman dan pengendali listrik lainnya.

PT : Potential Transformer atau Trafo Tegangan. Alat untuk menurunkan tegangan listrik yang diperlukan khusus bagi pengukuran energi listrik atau peralatan pengaman dan pengendali listrik lainnya.

PEMBACAAN PEMAKAIAN ENERGI REAKTIF
Cara pembacaan dan perhitungannya sama dengan pembacaan meter kWh.
Pemakaian kVArh = (selisih pembacaan kVArh) x Faktor Meter.

Selisih pembacaan kVArh = Penunjukkan kVArh bulan ini dikurangi kVArh bulan lalu.

PENCATATAN HASIL PEMBACAAN METER

Pencatatan meter pada umumnya dilakukan oleh petugas dengan cara manual, yaitu menuliskan hasil pembacaan meter kWh ke dalam Daftar Pembacaan Meter (DPM). Cara seperti ini membawa resiko terjadinya kesalahan akibat salah tulis, apabila petugas melakukan pencatatan meter melakukan penyalinan atau pemindahan catatan dari daftar yang satu ke daftar yang lain.

Kesalahan ini tidak saja akan merugikan pelanggan tetapi juga PLN. Oleh sebab itu dilakukanlah pemeriksaan secara rutin. Yang perlu diperiksa adalah besarnya angka pemakaian kWh yang tertera pada lembar rekening listrik Anda.

Bandingkan dengan angka yang ditunjukkan oleh kWh meter maupun yang dicatat pada kartu gantung.

Bila Anda menemukan kejanggalan segera laporkan ke Kantor Pelayanan PT PLN (Persero) terdekat.

Dengan kemajuan teknologi di bidang komputer, PT PLN (Persero) menerapkan cara pencatatan meter dengan PDE (Portable Data Entry) untuk daerah-daerah tertentu. Di dalam PDE tersimpan data pelanggan yang akan dibaca kWh meternya, antara lain nama dan alamat pelanggan, kode lokasi, daya tersambung, golongan tariff, nomor kontrak, nomor kontrol dan rekaman pencatatan meter kWh sebelumnya.

Setelah membaca angka-angka pemakaian kWh yang tertera pada meter kWh, petugas pencatat akan memasukkan ke dalam PDE sesuai data pelanggan yang bersangkutan. PDE akan segera memproses dan menghitung besarnya biaya rekening yang harus dibayar.

Hasil proses dan perhitungan ini langsung tercetak dalam bentuk struk yang diserahkan petugas kepada pelanggan. Mintalah dan periksalah struk ini, beritahu petugas bila terdapat kesalahan agar dapat dikoreksi.

APA YANG SEBAIKNYA ANDA LAKUKAN ?

  1. Untuk menghindari pengenaan Biaya Keterlambatan (BK), maka bayarlah rekening listrik Anda sesuai jadual.
  2. Jangan menggunakan jasa pihak ketiga dalam berhubungan dengan PT PLN (Persero). Pihak ketiga ini cenderung menjelekkan citra PT PLN (Persero), misalnya, memberikan gambaran betapa sulitnya mengurus penyambungan baru, supaya pelanggan atau calon pelanggan menggunakan jasa pihak ketiga ini. Akibatnya pelanggan banyak dirugikan atau bahkan sering ditipu.
  3. Jika Anda memiliki keluhan atau pengalaman tidak menyenangkan atas pelayanan PT PLN (Persero), jangan segan-segan melaporkannya dengan mengirimkan surat Manajer Unit Pelayanan atau Kepala Rayon/Ranting. Pengaduan/keluhan Anda adalah cermin dari kepedulian Anda kepada PT PLN (Persero).
  4. Agar Anda tidak terkena tindakan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL), jika terjadi kerusakan atau kelainan pada jaringan instalasi milik PLN atau Saluran Masuk Pelayanan, maka laporkan segera. Andaikata laporan Anda tidak diindahkan oleh petugas PT PLN (Persero) yang kemudian menyebabkan kerusakan yang lebih parah, maka laporkan kembali hal itu kepada PT PLN (Persero) dengan surat bukti lapor Anda kepada petugas. Bila hal ini telah Anda lakukan, Anda bukan hanya terbebas dari kesalahan yang mungkin bias membawa Anda ke sanksi pelanggaran tetapi Anda juga akan membantu mendisiplinkan petugas yang kurang tanggap. Petugas dengan mental kerja seperti itu, tentu akan terkena sanksi atas kelalaiannya.

Pelajari isi Perjanjian Kontrak Anda dengan PT PLN (Persero) yang antara lain berisi tentang hak dan kewajiban Anda dan wewenang PT PLN (Persero)

Dasar Listrik 3 Phasa

Listrik yg berasal dari pembangkit 3 phase mempunyai 3 tegangn phase (R,S,T) dan tegangan antar phasenya (R-S, S-T, atau R-T) misalnya adalah 380 Volt, maka tegangan dari phase Netral (R-N, dst) spt yg masuk ke rumah tangga adalah 380/akar3 = 380/1,73 =219,7 atau 220 Volt, hitungannya dari mana akar 3 itu sendir1? akar 3 adalah sebiah konstanta untuk perhitungan / rumus2 dalam listrik 3 phase

Untuk 2 phase, dalam pemakaian ada peralatan yg hanya memakai listrik 2 phase, misalnya Trafo las (tertentu), dia memakai tegangan dari phase R dan S yaitu 380 Volt. Tapi tetap saja tegangan yg dipakai dihaslikan oleh pembagkit yg dihasilkan adalah 3 phase. Dalam kasus tertentu bila sebuah penggerak/motor 3 phase ternyata mendapatkan hanya 2 phase saja, maka motor itu akan menjadi kurang GGL (gy gerak Listrrik) yg mempengaruhi Kopel putar dan bisa mengakibatkan motor terbakar, untuk itu (kadang)dipasang relay pendeteksi hilang phase yg berfungsi sgr memutuskan sumber listrik bila ada salah satu fase yg hilang.

Dasar-Dasar Sistem Proteksi

Keandalan dan kemampuan suatu sistem tenaga listrik dalam melayani konsumen sangat tergantung pada sistem proteksi yang digunakan. Oleh sebab itu dalam perencangan suatu sistem tenaga listrik, perlu dipertimbangkan kondisi-kondisi gangguan yang mungkin terjadi pada sistem, melalui analisa gangguan.

Dari hasil analisa gangguan, dapat ditentukan sistem proteksi yang akan digunakan, seperti: spesifikasi switchgear, rating circuit breaker (CB) serta penetapan besaran-besaran yang menentukan bekerjanya suatu relay (setting relay) untuk keperluan proteksi.
Artikel ini akan membahas tentang karakter serta gangguan-gangguan dan sistem proteksi yang digunakan pada sistem tenaga listrik yang meliputi: generator, transformer, jaringan dan busbar.

Download Artikel Lengkap Dasar Sistem Proteksi

Edy Current

Arus Eddy (Eddy current) dalam kelistrikan disebut juga Arus Foucault (Foucault current), karena fenomena ini ditemukan oleh seorang fisikawan Perancis bernama Léon Foucault di tahun 1851.
Fenomena ini terjadi jika sebuah konduktor digerakkan memotong medan magnet, yang berarti ada perubahan medan melingkar konduktor yang terjadi karena posisi konduktor berubah relatif terhadap arah medan magnet yang tetap.
Sebaliknya, fenomena arus Eddy ini juga bisa terjadi jika medan magnet itu sendiri besarnya berubah-ubah dan memotong konduktor yang tetap. Hal inilah yang terjadi pada sebuah Transformer.
Medan magnet induksi yang dihasilkan oleh listrik bolak-balik besarnya berubahpubah terhadap waktu menghasilkan arus listrik yang besarnya juga berubah-ubah terhadap waktu. Dan arus ini menghasilkan medan magnet di sekitar konduktor yang besarnya juga berubah-ubah.
Singkatnya, dalam kedua fenomena ini (konduktor bergerak memotong medan magnet, atau medan magnet bergerak yang besarnya berubah-ubah memotong konduktor) akan muncul medan induksi pada sekitar konduktor. Medan hasil induksi ini, yang arahnya tidak sama dengan medan penyebabnya, akan menghasilkan medan pusaran. Dan jika bahan inti yang dijadikan jalur medan magnet ini bersifat kondukif (dapat melewatkan arus), maka medan pusar ini akan menghasilkan arus pusar pada inti.
Kemudian, namanya juga arus yang lewat konduktor, jika pada konduktor itu ada sifat resistive (pastinya ada) maka akan muncul I2R dan sejalan dengan lamanya, maka ini akan menjadi I2Rt yang berarti panas.

Sunday, October 24, 2010

Blok Diagram Penerima TV

 

Blok Diagram Penerima TV terdiri dari :

1. Antena

2. Rangkaian Penala (Tuner)

3. Rangkaian Penguat IF VIDEO

4. Rangkaian Detektor Video

5. Rangkaian Penguat Video

6. Rangkaian AGC (Automatic Gain Control)

7. Rangkaian AFT (Automatic Fine Tuning)

8. Rangkaian Sinkronisasi Separator

9. Rangkaian Defleksi Vertikal

10. Rangkaian Defleksi Horisonta

11. Sinkronisasi Warna

12. Automatic Color Control (ACC)

13. Color Killer (Pemati Warna)

14. Demodulasi warna

15. Penguat Krominan

16. Rangkaian Switching Fasa 180 (Pembelah Warna)

17. Rangkaian Output Sinyal Warna (matrix)

18. Detektor 5,5 MHz

19. Penguat IF Suara

20. Detektor FM

21. Penguat Suara

22. High Voltage Regulator

23. Rangkaian Power Supply

Blok diagramnya sbb :

untitled

Download Gambar Blok Diagram Penerima TV

Download e-book Blok Diagram Penerima TV

Transduser

Transduser adalah sebuah alat yang bila digerakan oleh suatu energi di dalam sebuah sistem transmisi, akan menyalurkan energi tersebut dalam bentuk yang sama atau dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi berikutnya”. Transmisi energi ini bisa berupa listrik, mekanik, kimia, optic (radiasi) atau thermal (panas). Berdasarkan output yang dihasilkan, maka transduser dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu transduser output pasif (yang berupa resistansi, kapasitansi dan induktansi), dan transduser aktif memberikan output berupa sinyal elektrik seperti tegangan maupun arus dalam bentuk DC maupun AC). Transduser pasif membutuhkan sumber energi listrik dari luar sedangkan transduser aktif tidak.

Download Tranduser

Inverter Dc ke Ac dengan IC 555

 

Rangkaian dc to ac inverter / DC Inverter berikut ini bermanfaat bagi anda yang membutuhkan sumber listrik AC 220V yang portabel. Rangkaian inverter ini berfungsi mengubah tegangan DC 12V menjadi AC 220V.

Rangkaian inverter dc to ac ini dapat mengeluarkaan tegangan AC 220V/50Hz standar PLN. Trafo yang digunakan pada rangkaian ini adalah trafo adaptor biasa yang sering kita jumpai di toko-toko elektronika. Besarnya trafo ikut menentukan seberapa besar beban yang dapat kita sambungkan pada rangkaian ini.

Download Schematic Inverter Dc ke Ac dengan IC 555

Mic FM Wireless

Mic FM Wireless pada dasarnya adalah sebuah pemancar FM ber-daya rendah. Rangkaian Mic FM Wireless bisa anda gunakan untuk menggantikan wireless mic yang biasanya harganya lumayan mahal. Kalau anda memang penggemar elektronika, maka rangkaian ini layak anda coba, selain harga komponen-nya murah alat ini juga sangat berguna. Berikut ini gambar rangkaian-nya:


micwirelessfm

Lebih Jelas mengenai L1:
Pada rangkaian diatas L1 memiliki 6 lilitan dan mempunyai diameter 5.5mm dan panjang 4.5mm. Berdasarkan rumus untuk Induktor dengan inti udara:


rumusinductor

Dimana:
L1 = inductance in uH
r = radius of coil in inches
l = length of coil in millimetres (mm)
n = number of turns on coil
Sehingga kita dapat menhitung nilai induktansi L1. Diameter = 5.5mm = 0.22 inches, sehingga radius-nya (r) = 1/2 (0.22) = 0.11 inches. Panjang = 4.5mm, jumlah lilitan n= 6 lilit. Sehingga nilai dari L1 ialah:


eqn1

Mengukur Dan Membaca Transistor

Dalam rangkaian elektronika transistor banyak digunakan sebagai penguat , penyearah, pencampur, oscillator, saklar elektronik dll.

* Sebagai penguat transistor digunakan untuk menguatkan tegangan, arus serta daya, baik bagi arus bolak – balik maupun searah.
* Sebagai penyearah, transistor digunakan untuk mengubah tegangan bolak – balik menjadi tegangan searah.
* Sebagai pencampur, transistor digunakan untuk mencampur dua macam tegangan bolak – balik atau lebih yang mempunyai frekuensi berbeda.
* Sebagai oscillator,transistor digunakan untuk membangkitkan getaran – getran listrik.
* Sebagai saklar elektronik, transistor digunakan untuk menyambung putuskan rangkaian elektronika.

Download artikel selengkapnya disini

Saturday, October 23, 2010

e-book Mengukur Komponen Elektronika

Dalam dunia elektronika, penting sekali untuk mengetahui tata cara pengukuran komponen elektronika, silahkan download e-book mengukur Komponen Elektronika

KOMPONEN ELEKTRONIKA

Resistor 

Komponen ini berfungsi sebagai penahan arus listrik. 

Dalam prakteknya resistor dikelompokkan dalam :
* Resistor tetap. Dia mempunyai nilai tahanan tetap (tak bisa diubah) sesuai nilai tahanan yang tercantum.
* Variable resistor. Komponen yang bisa diubah nilai tahanannya secara manual. Biasa kita kenal dengan nama potensiometer.
* NTC (Negative Thermistor Coefisien). Komponen ini berubah nilai resistansinya berbandin terbalik dengan perubahan suhu yang ada padanya. Artinya, pada saat suhunya rendah dia punya resistansi tinggi, sebaliknya saat suhunya naik, nilai tahanannya pun menurun.
* PTC (Positive Thermistor Coefisien). Kebalikan dari NTC, nilai resistansi PTC berbanding lurus dengan suhunya. Pada saat suhunya rendah, resistansinya kecil. Sedang saat suhunya tinggi, nilai resistansinya menjadi besar.
* LDR (Light Detect Resistor). Nilai tahanan komponen ini berubah terpengaruh oleh cahaya yang mengenainya.

Dalam fungsinya menahan arus listrik, resistor mempunyai batas kemapuan. Istilahnya adalah disipasi, diukur dalam satuan watt. Disipasi juga berlaku pada loudspeaker yang akan kita bicarakan pada halaman lain.
O ya, hampir lupa, nilai tahanan dari resistor dinyatakan dalam satuan ohm simbolnya : Ω.

Kondensator. 


Berfungsi sebagai penahan arus dc, tetapi meloloskan aru ac. Sebenarnya dia bertugas menyimpan muatan listrik, untuk kemudian dikeluarkan lagi. (Bingung kan ? Sama dong..) Kapasitas kondensator dalam menyimpan muatan listrik dinyatakan dalam satuan Farad. Yang umum digunakan adalah: piko farad (pf=sepersejuta farad), nano farad (nf=seper seratus ribu farad) dan mikro farad (uf=seper seribu farad).Hampir sama dengan resistor, kapasitas kondensator ada yang tetap, ada juga yang dapat diubah. Biasa disebut varco (variable condensator). 

Sedang jenis kondensator sendiri adalah :
* Kondensator elektrolite, biasa disebut dengan nama elco.
* Kondensator keramik.
* Milar
* Tantalum.

Kondensator dibuat sesuai kebutuhan berkaitan dengan tegangan listrik (voltage). Apabila tidak sesuai (terlalu tinggi) tegangan yang masuk padanya, kondensator akan mengalami kerusakan. Mengenai elko, ada dua jenis berdasarkan polaritasnya. Yaitu jenis bipolar, punya kutub min dan plus dan nonpolar, tidak ada min plusnya. Pemasangan elko bipolar tidak boleh tertukar kakinya.

Power Supply (Catu Daya)

Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current) yang stabil agar dapat bekerja dengan baik. Baterai atau accu adalah sumber catu daya DC yang paling baik. Namun untuk aplikasi yang membutuhkan catu daya lebih besar, sumber dari baterai tidak cukup. Sumber catu daya yang besar adalah sumber bolak-balik AC (alternating current) dari pembangkit tenaga listrik. Untuk itu diperlukan suatu perangkat catu daya yang dapat mengubah arus AC menjadi DC. Pada tulisan kali ini disajikan prinsip rangkaian catu daya (power supply) linier mulai dari rangkaian penyearah yang paling sederhana sampai pada catu daya yang ter-regulasi.

Download Power Supply (Catu Daya)

Rangkaian Audio Power Amplifier 2X20 Watt dengan menggunakan TDA2005

Mau membuat sendiri amplifer 20Watt dengan menggunakan IC TDA 2005 sebagai jantung rangkaian-nya? berikut  Rangkaian Audio Power Amplifier 2X20 Watt dengan menggunakan TDA2005 bisa di lihat pada gambar dibawah ini.
Data Teknis:
Performance of TDA2005M: (for this circuit); At 14.4 V supply voltage: 2 x 20 watts (stereo) into 4 Ohms.
Distortion: Approx. 0.2% at 4 Watts into 4 ohm load.
Frequency Range: Approx. 20 Hz to 22 KHz.
Input Sensitivity: Approx. maximum 150 mV rms. .
Power supply: + 8 to 18 volts, approx. maximum 3.5 Amps per channel.